Skrip Video: BagaimanaScene 1 (Visual: Pegunungan di wilayah Yunani kuno, seorang penggembala memegang tongkat yang ujungnya menempel ke batu hitam)Narrator: Sekitar 2.500 tahun yang lalu, di sebuah daerah bernama Magnesia di Yunani kuno, seorang penggembala bernama Magnes menemukan sebuah batu hitam yang aneh. Ketika dia menyentuh batu itu dengan tongkat besi miliknya, tongkat tersebut tertarik ke batu, seolah-olah ditarik oleh kekuatan tak terlihat.Scene 2 (Visual: Batu hitam didekatkan ke berbagai benda besi, benda-benda itu menempel pada batu)Narrator: Batu hitam itu adalah magnet alami, yang kini kita kenal sebagai 'magnetit'. Magnetit memiliki sifat menarik benda-benda logam seperti besi.Scene 3 (Visual: Ilustrasi pelaut menggunakan kompas primitif di lautan, jarum kompas berputar dan menunjuk ke arah utara)Narrator: Penemuan ini kemudian berkembang. Pada abad ke-12, pelaut Tiongkok menemukan bahwa jika sepotong magnetit digantung bebas, ia akan selalu menunjuk ke arah utara. Ini menjadi dasar dari penemuan kompas, alat navigasi yang sangat penting bagi para pelaut.Scene 4 (Visual: Ilustrasi ilmuwan abad pertengahan sedang bereksperimen dengan magnet dan logam)Narrator: Pada abad pertengahan, para ilmuwan mulai mempelajari sifat magnet lebih dalam. Mereka menemukan bahwa magnet bisa dibuat dari bahan lain seperti besi, dan bahkan bisa diperkuat atau dilemahkan.Scene 5 (Visual: Magnet modern berbentuk batang dan tapal kuda, digunakan dalam teknologi)Narrator: Hingga saat ini, magnet telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan modern. Mulai dari motor listrik hingga komputer, magnet memainkan peran penting dalam berbagai teknologi yang kita gunakan sehari-hari.