Pengaruh erosi terhadap siklus air pada lahan sawah
Sea Lexa
Tahapan Erosi Mempengaruhi Siklus Air di Lahan Sawah Pengurangan Infiltrasi Air: Permukaan Tanah Keras: Erosi membuat permukaan tanah menjadi lebih padat dan keras. Kondisi ini mengurangi kemampuan tanah untuk menyerap air hujan. Hilangnya Lapisan Topsoil: Lapisan topsoil yang kaya akan bahan organik sangat penting untuk menyerap air. Erosi menghilangkan lapisan ini, sehingga air hujan lebih sulit meresap ke dalam tanah. Peningkatan Laju Aliran Permukaan: Aliran Air Lebih Cepat: Karena air hujan tidak banyak terserap, maka air akan mengalir lebih cepat di permukaan tanah. Aliran yang cepat ini menyebabkan erosi semakin parah. Peningkatan Erosi: Aliran permukaan yang cepat akan membawa serta partikel tanah yang lebih banyak, sehingga erosi semakin intensif. Sedimentasi di Saluran Air: Pendangkalan Saluran: Partikel tanah yang tererosi akan terbawa oleh aliran air dan mengendap di saluran-saluran air seperti parit atau sungai. Gangguan Irigasi: Sedimentasi ini dapat menyumbat saluran air, mengganggu sistem irigasi, dan mengurangi ketersediaan air untuk tanaman. Penurunan Kualitas Air: Peningkatan Kandungan Sedimen: Sedimen yang terbawa oleh aliran air akan meningkatkan kekeruhan air dan mengurangi kualitas air. Pencemaran oleh Pestisida: Jika lahan pertanian menggunakan pestisida, erosi dapat membawa pestisida tersebut ke dalam saluran air dan mencemari sumber air.Dampak Keseluruhan terhadap Siklus Air Gangguan Keseimbangan: Erosi mengganggu keseimbangan siklus air alami. Air hujan yang seharusnya meresap ke dalam tanah dan menjadi cadangan air tanah, justru mengalir begitu saja di permukaan. Kekeringan: Penurunan kemampuan tanah untuk menyimpan air dapat menyebabkan kekeringan, terutama pada musim kemarau. Banjir: Aliran permukaan yang cepat dapat meningkatkan risiko banjir, terutama di daerah dengan kemiringan tanah yang curam.