Pria duduk sendirian di sofa, memandang ke luar jendela saat hujan turun.]Kadang, dalam diam, kesepian berbicara palingPria berjalan melewati jalan yang sepi, dengan tangan di saku. Ia terlihat tenggelam dalam pikirannya.]Setiap langkah yang diambil, terasa hampa tanpa tujuan. Bukan karena tidak ada arah, tapi karena tidak ada yang menemani.Pria duduk di meja makan, di depan piring yang kosong. Ia menatap foto lama yang ada di meja.Di dalam ingatan, ia menemukan kehangatan yang dulu ada. Tapi sekarang, hanya bayangan yang tersisa.[Scene 4: Pria berbaring di tempat tidur, menatap langit-langit. Mata berkaca-kaca, tapi tak ada air mata yang jatuh.]Narator (V/O):Kesepian bukan sekadar tidak ada orang di sekitar. Ini adalah rasa kosong yang merayap, bahkan ketika dunia bergerak di luar sana.[Scene 5: Cahaya matahari pagi masuk melalui jendela. Pria bangun dan membuka tirai.]Narator (V/O):Tapi di setiap pagi, ada harapan baru. Mungkin bukan hari ini, mungkin bukan besok. Tapi suatu saat, kesepian ini akan menemukan teman.[Scene 6: Pria keluar dari rumah, tersenyum kecil saat melihat ke arah matahari yang terbit.]Narator (V/O):Sampai saat itu tiba, ia tetap berjalan, karena di dalam hatinya, ia tahu bahwa tidak ada kesepian yang bertahan selamanya.[Fade out: Layar gelap, dengan tulisan: Temukan harimu, dan jangan biarkan kesepian menahanmu.][END]Skrip ini menggambarkan seorang pria yang menghadapi kesepian, tetapi tetap memiliki harapan bahwa suatu hari ia akan menemukan kebahagiaan.