Para kekasih allah itu memperoleh derajat tinggi di sisi nya bukan karena banyaknya amal ibadah mereka, meskipun amal ibadah mereka memang banyak. Melainkan karena tingkat keikhlasan mereka dalam beramal ibadah. Juga di dalam menerima kodo dan kodar allah taala. Dan keikhlasan hanya bisa diperoleh lewat riyadoh mujahadah gunafi memerangi hawa nafsu dan segala bentuk keinginannya. Inilah hamba hamba allah taala yang iblis pun tidak mampu untuk menjerumuskan mereka. Sebagaimana di dalam Alquran diceritakan. Bahwa ketika iblis dikeluarkan dari surga rahmatnya allah taala. Iblis pun bersumpah. Bza 3 ukui anhum ajmain. Bila ibadah keminum mulusin saya bersumpah demi kemuliaan engkau. Ya allah bahwa saya akan menyesatkan manusia semuanya. Kecuali hamba hambamu yang engkau anugerahi keikhlasan kepada mereka. Di dalam ayat tersebut terdapat kalimat muchlasin dengan wazan maful dan bukan menggunakan kalimat ngisiin dengan mazan fail. Muchlasin berarti orang orang yang diberi anugerah oleh Allah akan sifat keikhlasan yaitu hamba hambanya yang selalu mengendalikan dan memerangi hawa nafsu mereka sendiri. Atau di dalam ilmu tasawuf disebut riyadoh. Yang artinya melatih hawa nafsu agar tunduk kepada tuhannya dan disebut juga dengan istilah mujahadah, yaitu memerangi hawa nafsu dan segala bentuk keinginannya. Ada salah satu ciri yang paling samar dari sekian banyak ciri ciri bahwa kita diperbudak oleh hawa nafsu. Yaitu kita enggan atau berat untuk melakukan rio ataupun mujahadah.